Kamis, 06 Desember 2012

STRATEGI PEMASARAN MINYAK ATSIRI (PATCHOULI OIL) NILAM ACEH (Pogostemon cablin Benth.)


Mata kuliah                  : Manajemen Pemasaran (MP)
Dosen                          : Prof. Dr. Ir. Ujang Sumarwan, MSc.
Materi                          : Strategi Pemasaran Minyak Atsiri (Patchouli Oil) 
                                      Nilan Aceh (Pogostemon cablin, Benth.)

Oleh                            : Edi sucipto. (P056111803.10EK)


BAB. I  PENDAHUKUAN
1.1 Latar Belakang
Tanaman nilam (Pogostemon cablin Benth.) merupakan salah satu tanaman penghasil minyak atsiri yang penting, menyumbang devisa lebih dari 50% dari total ekspor minyak atsiri Indonesia. Indonesia merupakan pemasok minyak nilam terbesar di pasaran dunia dengan kontribusi 90% (Asman 1998). Ekspor minyak nilam mencapai 1.276 ton dengan nilai US$ 19.264 juta (Direktorat Jenderal Perkebunan 2006). Sebagian besar produk minyak nilam diekspor untuk dipergunakan dalam industri parfum, kosmetik, antiseptik dan insektisida (Hernani dan Risfaheri 1989; Asnawi dan Putra 1990). Dengan berkembangnya pengobatan dengan aromaterapi, penggunaan minyak nilam dalam aromaterapi sangat bermanfaat selain penyembuhan fisik juga mental dan emosional aromaterapi (Robin 1982; Mardiningsih et al. 1995). Selain itu, minyak nilam bersifat fixatif (mengikat minyak atsiri lainnya) yang sampai sekarang belum ada produk substitusinya (Nurjanah dan Marwati 1998). Penggunaan varietas nilam yang tepat, disertai teknik budidaya yang baik, panen dan pengolahan bahan yang sesuai akan menghasilkan produksi minyak tinggi.

  
Budidaya Tanaman Nilam di Kabupaten Jember, terletak pada dataran tinggi Rembangan kecamatan Arjasa desa Kemuningsari. Prospek ke depan untuk menjadikan produk unggulan dalam sektor pertanian dan perkebunan, salah satu kebijakan yang diterapkan adalah manajemen strategi pemasaran minyak Atsiri Nilam (Patchouli Oil). Manajemen strategi pemasaran yaitu proses identifikasi, stimulasi, memuaskan kebutuhan pelanggan, dan membangun kepercayaan dan loyalitas konsumen, serta menciptakan keunggulan kompentitif yang berkelanjutan (Sumarwan Ujang, 2008)
1.2 Rumusan Masalah
            Permasalahan yang akan dikaji dalam komodite nilam menitik beratkan pada penerapan manajemen strategi pemasaran produk minyak atsiri (Patchouli Oil) Nilam Aceh (Pogostemon cablin Benth.) dengan mewujutkan kepuasan pelanggan (balance score card), mempertahankan pelanggan, loyalitas pelanggan, dan keuntungan pasar (market profability) yang dirangkai dalam suatu kegiatan sebagai berikut :
a.    Strategi produk
b.   Strategi harga
c.    Strategi distribusi
d.   Strategi promosi
e.    Kinerja pemasaran
f.    Penilaian posisi strategis
g.   Perencanaan strategis
1.3 Tujuan
            Memberikan informasi dan gambaran serta manfaat mengenai penerapan manajemen strategi pemasaran produk minyak atsiri (Patchouli Oil) Nilam Aceh (Pogostemon cablin Benth.).

 II. PEMBAHASAN
2.1 Strategi Produk
Produk identik dengan barang yaitu obyek fisik yang tersedia dipasar sedangkan produk yang tidak terwujud disebut jasa. Kata produk digunakan untuk tujuan mempermudah pengujian pasar dan daya serap pasar, yang akan sangat berguna bagi  tenaga kerja pemasaran, manejer, dan bagian pengendalian kwalitas. Definisi produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar dan dapat memenuhi kebutuhan konsumen. (Sumarwan Ujang, 2008).
Sejalan dengan pendapat kotler (2004) mendefinisikan  produk  adalah  sesuatu  yang  bisa ditawarkan  ke  pasar  untuk  mendapatkan  perhatian,  pembelian, pemakaian, atau  konsumsi  yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan
Strategi yang diterapkan pada produk minyak atsiri (Patchouli Oil) Nilam Aceh adalah membangun citra atau identitas dibenak konsumen (Product positioning) karena minyak atsiri (Patchouli Oil) Nilam Aceh (Pogostemon cablin Benth.) bersifat natural bila dibandingkan dengan produk lain yang mengandung alkhohol.
2.2 Strategi Harga
Harga adalah jumlah uang yang ditetapkan untuk suatu produk atau jasa. Harga memiliki pengaruh signifikan pada keberhasilan usaha, harga juga mempengaruhi presepsi pelanggan. Harga yang rendah dapat memberikan presepsi murahan, produk berkualitas rendah, sedangkan harga yang lebih tinggi mengesankan kualitas produk yang lebih baik (Sumarwan Ujang, 2008).
Pendapat yang dikemukakan Kotler, (2004) harga  adalah  sejumlah  uang  yang dibebankan  untuk  sebuah  produk  atau  jasa.  Secara  lebih  luas,  harga adalah  keseluruhan  nilai yang  ditukarkan  konsumen  untuk mendapatkan  keuntungan  dari  kepemilikan  terhadap sebuah  produk atau jasa. Penetapan harga dan persaingan harga meliputi tiga pertimbangan sebagai berikut :
A.  Cost-Based Pricing (Penetapan harga berdasarkan biaya).
a)      Cost-Plus-Pricing  (Penetapan  harga  biaya  plus)  metode  ini merupakan penelitian  harga yang paling sederhana, dimana metode ini menambah standar mark-up terhadap biaya produk.
b)      Break  Event  Analysis  and  Target  Profit  Pricing  (Analisis peluang  pokok  dan  penetapan  harga  laba  sasaran).  Suatu metode  yang  digunakan  perusahaan  untuk  menetapkan  harga, apakah  akan  break  even  atau  membuat  target  laba  yang  akan dicari.
B.  Value-Based  Pricing  (Penetapan  harga  berdasarkan  nilai),  metode ini menggunakan satu persepsi nilai dari pembeli (bukan dari biaya penjualan) untuk menetapkan suatu harga.
C.  Competition-Based  Pricing  (Penetapan  harga  berdasarkan persaingan)
a)    Going-rate  Pricing  (Penetapan  harga  berdasarkan  harga  yang berlaku), perusahaan berdasarkan harga pada pesaing, serta kurang memperhatikan biaya dan permintaan. Perusahaan dapat mengenakan harga yang sama, lebih tinggi atau lebih rendah dan pesaing utamanya.
b)   Scaled-Bid  Pricing  (Penetapan  harga  penawaran  tertutup) dalam menetapkan  pesaing  dan  bukan  berdasarkan hubungan yang keras atas biaya,
Peranan informasi harga berfungsi dalam “mendidik” konsumen dalam situasi di mana pembeli mengalami kesulitan untuk menilai produk atau manfaatnya secara objektif. Dalam pemasaran kepuasan konsumen tidak hanya mengacu pada bentuk fisik produk melainkan satu paket kepuasan yang didapatkan dari pembelian produk. Strategi harga mengacu dalam standar di pasar, sehingga dapat membandingkan harga dipasaran, atau terjadinya fluktuasi harga. Biasanya yang mempengaruhinya harga minyak atsiri (Patchouli Oil) Nilam Aceh (Pogostemon cablin Benth.) yaitu pada waktu hari besar upacara adat dan keagamaan menjadikan permintaan pasar tinggi dengan harga yang mahal.
2.3 Strategi Distribusi
Distribusi  merupakan suatu jalur yang dilalui oleh arus barang-barang dari produsen ke perantara dan akhirnya sampai ke pemakai. Lebih lanjut di sampaikan oleh Sumarwan Ujang (2008), menyampaikan definisi distribusi secara sempit bahwa istilah barang sering diartikan sebagai suatu bentuk fisik, akibatnya lebih menggambarkan pemindahan jasa  atau kombinasi antara barang dan jasa, serta membatasi lembaga-lembaga yang ada. Definisi yang bersifat luas harus memasukkan semua lembaga yang memiliki kepentingan dalam saluran dan harus cukup luas mengenai macam barang serta jasa yang disalurkan.
Sedangkan Kotler (2004), mendefinisikan distribusi  adalah  berbagai  kegiatan yang  dilakukan  perusahaan  untuk  membuat  produknya  mudah diperoleh dan tersedia untuk konsumen. Keputusan penentuan lokasi  dan  saluran  yang  digunakan  untuk  memberikan  jasa  kepada pelanggan  melibatkan  pemikiran  tentang  bagaimana  cara mengirimkan, atau menyampaikan jasa kepada pelanggan dan dimana hal tersebut akan dilakukan.
Ini harus dipertimbangkan, karena dalam bidang  jasa  sering  kali  tidak  dapat  ditentukan  tempat  dimana  akan diproduksi  dan  dikonsumsi  pada  saat  bersamaan.  Saluran distribusi dapat  dilihat  sebagai  kumpulan  organisasi  yang  saling  bergantungan satu  sama  lainnya  yang  terlibat  dalam  proses  penyediaan  sebuah produk  atau  pelayanan  untuk  digunakan  atau  dikonsumsi. Penyampaian  dalam  perusahaan  jasa  harus  dapat  mencari  agen  dan  lokasi  untuk  menjangkau  populasi  yang  tersebar  luas.  Adapun ditribusi produk minyak atsiri (Patchouli Oil) Nilam Aceh (Pogostemon cablin Benth.) dapat menggunakan fasilitas teknologi fokus Situs Web, Model Direct Dell dalam Penyampaian informasi

2.4 Strategi Promosi
Promosi bertujuan untuk mempengaruhi prilaku konsumen, mendapatkan pelanggan baru, dan manarik segmen baru. Strategi promosi memainkan peranan penting dalam pemasaran sebagai kegiatan pertukaran manfaat yang saling menguntungkan antara produsen dan konsumen.
Menurut pendapat Angel et al (1991) promosi berkaitan dengan kegiatan komunikasi untuk mempengaruhi orang lain agar menerima ide, konsep, dan hal lainnya. Dalam mempromosikan produk, konsumen membutuhkan informasi sejelas-jelasnya sehingga akan merasa puas dengan sistem pelayanannya. Strategi promosi memainkan peranan penting dalam pemasaran yaitu menghasilkan maanfaat yang saling menguntungakan antara produsen dan konsumen. Sedangkan dalam menyampaikan pesan atau dikenal dengan the promotional mix, dapat berupa periklanan, promosi penjualan, dan personal selling dengan tujuan akhir meningkatkan provit usaha.
 Strategi promosi minyak nilam (pacaouli oil) menggunakan jalinan hubungan masyarakat (public relation) berkomonikasi dengan masyarakat termasuk pemerintah dimana lokasi beroperasi

2.5 Kinerja Pemasaran
Kinerja pemasaran sangat penting dalam elemen manajemen pemasaran. Penentuan kinerja pemasaran dilihat dari provit dalam pereode tertentu dari kenerja seorang pemasaran. Tujuan akhir dari strategi pemasaran minyak atsiri (Patchouli Oil) Nilam Aceh (Pogostemon cablin Benth.) adalah menarik, memuaskan dan mempertahankan pelanggan yang loyalitas. Jika kinerja pemasaran memenuhi tujuan utama dengan keunggulan kompetitif dalam pemasaran, akan berdampak terhadap peningkatan profit sehingga berpengaruh dengan pencapaian profitabilitas.
2.6 Penilaian Posisi Strategis
            Penilaian posisi strategi merupakan alat yang sangat penting untuk manajemen dalam pengembangan strategi yang akan menghasilkan nilai bagi produsen minyak atsiri (Patchouli Oil) Nilam Aceh (Pogostemon cablin Benth.). Ada dua criteria penilaian yaitu pertama, produsen menyediakan informasi tentang data-data mengenai konsumen, competitor, efesiensi dan menghasilkan keutungan dalam mengembangkan bisnis. Penilaian kedua, nilai Positioning  diperlukan untuk memperkuat penerimaan produk pada target pasar yang dipilih.
 2.7 Perencanaan Strategis
            Perencanaan strategis dibutuhkan untuk mengembangkan usaha yang akan datang yang mencakup pertumbuhan penjualan, kinerja dan keuntungan. Perencanaan strategi meliputi investasi untuk tumbuh, investasi yang selektif, market entry dan pengembangan pemasaran produk. Rencana strategi pemasaran defensif  melibatkan penjualan dan strategi provit untuk memaksimalkan keuntungan. Kombinasi dari rencana strategi pemasaran diharapkan bisnis akan berkembang dengan mengharapkan penjualan dan keutungan yang dihasilkan dari penjualan. Sedangkan perencanaan kedepan akan menjadikan salah satu sumber pendapatan dari sektor pertanian yang sangat menguntungkan. 

III. KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Strategi pemasaran minyak atsiri (Patchouli Oil) Nilam Aceh (Pogostemon cablin Benth.), membutuhkan beberapa elemen penting yang harus terlibat yaitu petani, penyuling, pedagang distributor dan terutama lembaga pemerintah yang merupakan salah satu fungsi distribusi produk diharapkan memberikan fasilitas dan layanan kemudahan dalam pemberdayaan dan penguatan sumber permodalan, sehingga akan meningkatan keuntungan dan kepercayaan konsumen terhadap produktifitas Nilam Aceh yang berkesinambungan.

3.2 Saran
            Pelayanan jalur distribusi produk minyak atsiri (Patchouli Oil) Nilam Aceh (Pogostemon cablin Benth.) masih membutuhkan perhatian serius sehingga alangkah baiknya jika penguatan kelembagaan petani sebagai produsen, loyalitas pelanggan dan kepedulian police pemerintah.
 
DAFTAR PUSTAKA

Aeker D. A. 1991. Managing Brand Equity : Capitalizing on the Value of Brand Name. New York : The Free Press
Asnawi, R. dan M.P. Putra. 1990. Pengaruh bentuk torehan dan zat pengatur tumbuh terhadap pertumbuhan setek nilam (Pogostemon cablin Benth.). Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat 5(1): 46−53.
Dhalimi Asman, Angraeni, dan Hobir. 1998. Sejarah perkembangan budidaya nilam di Indonesia. Monograf Nilam, Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (5): 1−9.
Direktorat Jenderal Perkebunan. 2006. Nilam. Statistik Perkebunan Indonesia 2003−2005. Direktorat Jenderal Perkebunan, Jakarta. 19 hlm
Kotler, P. 2004. Manajemen Pemasaran (Terjemahan). PT Prenhallindo, Jakarta.
Nurjanah, N. dan T. Marwati. 1998. Penanganan bahan dan penyulingan minyak nilam. Monograf Nilam. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (5): 108−115.
Robin, S.R.J. 1982. Selected marker for the essential oils of patchouli and vetiver. Tropical Product Institute, Ministry of Overseas Development, Great Britain. 167: 17−20.
Sumarwan. U. Djunaidi. A. Aviliani. Singgih. R. H. C. Sayono. J. A. Budidarmo. R. R. Rambe. S.  2009. Pemassaran Strategik Untuk  Pertumbuhan Perusahaan Dalam Penciptaan Nilai Bagi Pemegang Saham.Inti Prima Promosindo. Jakart

3 komentar:

  1. Kami menjual minyak atsiri/ Essensial Oil murni tanpa campuran sebagai parfume, aroma terapi, dll. Tersedia:
    www.eterisnusantara.co.id
    eterisnusantara@yahoo.com
    02743009181
    085729611636 (Mobile)

    BalasHapus
  2. bagus artikelnya, semoga bermanfaat untuk semuanya... manfaat ubi jalar

    BalasHapus
  3. Apakah ada yang ingin kerjasama untuk export. Monggo silahkan hub saya.
    whats app : 085649264633
    Dany.

    Terima kasih.

    BalasHapus