Mata kuliah : Manajemen Pemasaran (MP)
Dosen : Prof. Dr. Ir. Ujang Sumarwan, MSc.
Materi : Strategi Pemasaran Minyak Atsiri (Patchouli Oil)
Nilan Aceh (Pogostemon cablin, Benth.)
Nilan Aceh (Pogostemon cablin, Benth.)
Oleh : Edi sucipto. (P056111803.10EK)
BAB. I PENDAHUKUAN
1.1
Latar Belakang
Tanaman nilam (Pogostemon cablin
Benth.) merupakan salah satu tanaman penghasil minyak atsiri yang penting,
menyumbang devisa lebih dari 50% dari total ekspor minyak atsiri Indonesia.
Indonesia merupakan pemasok minyak nilam terbesar di pasaran dunia dengan
kontribusi 90% (Asman 1998). Ekspor minyak nilam mencapai 1.276 ton dengan
nilai US$ 19.264 juta (Direktorat Jenderal Perkebunan 2006). Sebagian besar
produk minyak nilam diekspor untuk dipergunakan dalam industri parfum,
kosmetik, antiseptik dan insektisida (Hernani dan Risfaheri 1989; Asnawi dan
Putra 1990). Dengan berkembangnya pengobatan dengan aromaterapi, penggunaan
minyak nilam dalam aromaterapi sangat bermanfaat selain penyembuhan fisik juga
mental dan emosional aromaterapi (Robin 1982; Mardiningsih et al. 1995). Selain
itu, minyak nilam bersifat fixatif (mengikat minyak atsiri lainnya) yang sampai
sekarang belum ada produk substitusinya (Nurjanah dan Marwati 1998). Penggunaan
varietas nilam yang tepat, disertai teknik budidaya yang baik, panen dan
pengolahan bahan yang sesuai akan menghasilkan produksi minyak tinggi.
Budidaya Tanaman Nilam
di Kabupaten Jember, terletak pada dataran tinggi Rembangan kecamatan Arjasa desa
Kemuningsari. Prospek ke depan untuk menjadikan produk unggulan dalam sektor
pertanian dan perkebunan, salah satu kebijakan yang diterapkan adalah manajemen
strategi pemasaran minyak Atsiri Nilam (Patchouli Oil). Manajemen strategi
pemasaran yaitu proses identifikasi, stimulasi, memuaskan kebutuhan pelanggan,
dan membangun kepercayaan dan loyalitas konsumen, serta menciptakan keunggulan
kompentitif yang berkelanjutan (Sumarwan Ujang, 2008)
1.2 Rumusan Masalah
Permasalahan
yang akan dikaji dalam komodite nilam menitik beratkan pada penerapan manajemen
strategi pemasaran produk minyak atsiri (Patchouli Oil) Nilam Aceh (Pogostemon
cablin Benth.) dengan mewujutkan kepuasan pelanggan (balance score card), mempertahankan pelanggan, loyalitas pelanggan,
dan keuntungan pasar (market profability)
yang dirangkai dalam suatu kegiatan sebagai berikut :
a. Strategi
produk
b. Strategi
harga
c. Strategi
distribusi
d. Strategi
promosi
e. Kinerja
pemasaran
f. Penilaian
posisi strategis
g. Perencanaan
strategis
1.3
Tujuan
Memberikan informasi
dan gambaran serta manfaat mengenai penerapan manajemen strategi pemasaran produk
minyak atsiri (Patchouli Oil) Nilam Aceh (Pogostemon cablin Benth.).
II.
PEMBAHASAN
2.1
Strategi Produk
Produk identik dengan
barang yaitu obyek fisik yang tersedia dipasar sedangkan produk yang tidak
terwujud disebut jasa. Kata produk digunakan untuk tujuan mempermudah pengujian
pasar dan daya serap pasar, yang akan sangat berguna bagi tenaga kerja pemasaran, manejer, dan bagian
pengendalian kwalitas. Definisi produk adalah segala sesuatu yang dapat
ditawarkan ke pasar dan dapat memenuhi kebutuhan konsumen. (Sumarwan Ujang,
2008).
Sejalan dengan pendapat
kotler (2004) mendefinisikan produk
adalah sesuatu yang
bisa ditawarkan ke pasar
untuk mendapatkan perhatian,
pembelian, pemakaian, atau
konsumsi yang dapat memenuhi
keinginan atau kebutuhan
Strategi yang
diterapkan pada produk minyak atsiri (Patchouli Oil) Nilam Aceh adalah membangun
citra atau identitas dibenak konsumen (Product
positioning) karena minyak atsiri (Patchouli Oil) Nilam Aceh (Pogostemon
cablin Benth.) bersifat natural bila dibandingkan dengan produk lain yang
mengandung alkhohol.
2.2
Strategi Harga
Harga adalah jumlah
uang yang ditetapkan untuk suatu produk atau jasa. Harga memiliki pengaruh
signifikan pada keberhasilan usaha, harga juga mempengaruhi presepsi pelanggan.
Harga yang rendah dapat memberikan presepsi murahan, produk berkualitas rendah,
sedangkan harga yang lebih tinggi mengesankan kualitas produk yang lebih baik
(Sumarwan Ujang, 2008).
Pendapat yang
dikemukakan Kotler, (2004) harga
adalah sejumlah uang
yang dibebankan untuk sebuah
produk atau jasa.
Secara lebih luas,
harga adalah keseluruhan nilai yang
ditukarkan konsumen untuk mendapatkan keuntungan
dari kepemilikan terhadap sebuah produk atau jasa. Penetapan harga dan
persaingan harga meliputi tiga pertimbangan sebagai berikut :
A. Cost-Based
Pricing (Penetapan harga berdasarkan biaya).
a)
Cost-Plus-Pricing (Penetapan
harga biaya plus)
metode ini merupakan
penelitian harga yang paling sederhana,
dimana metode ini menambah standar mark-up terhadap biaya produk.
b)
Break Event
Analysis and Target
Profit Pricing (Analisis peluang pokok
dan penetapan harga
laba sasaran). Suatu metode
yang digunakan perusahaan
untuk menetapkan harga, apakah
akan break even
atau membuat target
laba yang akan dicari.
B. Value-Based Pricing (Penetapan
harga berdasarkan nilai),
metode ini menggunakan satu persepsi nilai dari pembeli (bukan dari
biaya penjualan) untuk menetapkan suatu harga.
C. Competition-Based Pricing (Penetapan
harga berdasarkan persaingan)
a) Going-rate Pricing (Penetapan
harga berdasarkan harga
yang berlaku), perusahaan berdasarkan harga pada pesaing, serta kurang
memperhatikan biaya dan permintaan. Perusahaan dapat mengenakan harga yang
sama, lebih tinggi atau lebih rendah dan pesaing utamanya.
b) Scaled-Bid Pricing (Penetapan
harga penawaran tertutup) dalam menetapkan pesaing
dan bukan berdasarkan hubungan yang keras atas biaya,
Peranan informasi harga berfungsi dalam
“mendidik” konsumen dalam situasi di mana pembeli mengalami kesulitan untuk
menilai produk atau manfaatnya secara objektif. Dalam pemasaran kepuasan
konsumen tidak hanya mengacu pada bentuk fisik produk melainkan satu paket
kepuasan yang didapatkan dari pembelian produk. Strategi harga mengacu dalam
standar di pasar, sehingga dapat membandingkan harga dipasaran, atau terjadinya
fluktuasi harga. Biasanya yang mempengaruhinya harga minyak atsiri (Patchouli
Oil) Nilam Aceh (Pogostemon cablin Benth.) yaitu pada waktu hari besar
upacara adat dan keagamaan menjadikan permintaan pasar tinggi dengan harga yang
mahal.
2.3
Strategi Distribusi
Distribusi merupakan suatu jalur yang dilalui oleh arus
barang-barang dari produsen ke perantara dan akhirnya sampai ke pemakai. Lebih
lanjut di sampaikan oleh Sumarwan Ujang (2008), menyampaikan definisi
distribusi secara sempit bahwa istilah barang sering diartikan sebagai suatu
bentuk fisik, akibatnya lebih menggambarkan pemindahan jasa atau kombinasi antara barang dan jasa, serta
membatasi lembaga-lembaga yang ada. Definisi yang bersifat luas harus
memasukkan semua lembaga yang memiliki kepentingan dalam saluran dan harus
cukup luas mengenai macam barang serta jasa yang disalurkan.
Sedangkan Kotler
(2004), mendefinisikan distribusi
adalah berbagai kegiatan yang
dilakukan perusahaan untuk membuat produknya
mudah diperoleh dan tersedia untuk konsumen. Keputusan penentuan
lokasi dan saluran
yang digunakan untuk
memberikan jasa kepada pelanggan melibatkan
pemikiran tentang bagaimana
cara mengirimkan, atau menyampaikan jasa kepada pelanggan dan dimana hal
tersebut akan dilakukan.
Ini harus
dipertimbangkan, karena dalam bidang
jasa sering kali
tidak dapat ditentukan
tempat dimana akan diproduksi dan
dikonsumsi pada saat
bersamaan. Saluran distribusi
dapat dilihat sebagai
kumpulan organisasi yang
saling bergantungan satu sama
lainnya yang terlibat
dalam proses penyediaan
sebuah produk atau pelayanan
untuk digunakan atau
dikonsumsi. Penyampaian dalam perusahaan
jasa harus dapat
mencari agen dan
lokasi untuk menjangkau
populasi yang tersebar
luas. Adapun ditribusi produk minyak
atsiri (Patchouli Oil) Nilam Aceh (Pogostemon cablin Benth.) dapat
menggunakan fasilitas teknologi fokus Situs
Web, Model Direct Dell dalam
Penyampaian informasi
2.4
Strategi Promosi
Promosi bertujuan untuk mempengaruhi prilaku konsumen,
mendapatkan pelanggan baru, dan manarik segmen baru. Strategi promosi memainkan
peranan penting dalam pemasaran sebagai kegiatan pertukaran manfaat yang saling
menguntungkan antara produsen dan konsumen.
Menurut pendapat
Angel et al (1991) promosi berkaitan dengan kegiatan komunikasi untuk
mempengaruhi orang lain agar menerima ide, konsep, dan hal lainnya. Dalam
mempromosikan produk,
konsumen membutuhkan informasi sejelas-jelasnya sehingga akan merasa puas
dengan sistem pelayanannya. Strategi promosi memainkan peranan penting dalam
pemasaran yaitu menghasilkan maanfaat yang saling menguntungakan antara
produsen dan konsumen. Sedangkan dalam menyampaikan pesan atau dikenal dengan the promotional mix, dapat berupa
periklanan, promosi penjualan, dan personal selling dengan tujuan akhir
meningkatkan provit usaha.
Strategi promosi minyak nilam (pacaouli
oil) menggunakan jalinan hubungan masyarakat (public relation) berkomonikasi dengan masyarakat termasuk
pemerintah dimana lokasi beroperasi
2.5
Kinerja Pemasaran
Kinerja pemasaran sangat penting dalam elemen
manajemen pemasaran. Penentuan kinerja pemasaran dilihat dari provit dalam pereode
tertentu dari kenerja seorang pemasaran. Tujuan akhir dari strategi pemasaran minyak
atsiri (Patchouli Oil) Nilam Aceh (Pogostemon cablin Benth.) adalah
menarik, memuaskan dan mempertahankan pelanggan yang loyalitas. Jika kinerja
pemasaran memenuhi tujuan utama dengan keunggulan kompetitif dalam pemasaran,
akan berdampak terhadap peningkatan profit sehingga berpengaruh dengan
pencapaian profitabilitas.
2.6
Penilaian Posisi Strategis
Penilaian posisi
strategi merupakan alat yang sangat penting untuk manajemen dalam pengembangan
strategi yang akan menghasilkan nilai bagi produsen minyak atsiri (Patchouli
Oil) Nilam Aceh (Pogostemon cablin Benth.). Ada dua criteria penilaian
yaitu pertama, produsen menyediakan informasi tentang data-data mengenai
konsumen, competitor, efesiensi dan menghasilkan keutungan dalam mengembangkan
bisnis. Penilaian kedua, nilai Positioning diperlukan untuk memperkuat penerimaan produk pada target
pasar yang dipilih.
2.7
Perencanaan Strategis
Perencanaan strategis dibutuhkan
untuk mengembangkan usaha yang akan datang yang mencakup pertumbuhan penjualan,
kinerja dan keuntungan. Perencanaan strategi meliputi investasi untuk tumbuh,
investasi yang selektif, market entry
dan pengembangan pemasaran produk. Rencana strategi pemasaran defensif melibatkan penjualan dan strategi provit
untuk memaksimalkan keuntungan. Kombinasi dari rencana strategi pemasaran
diharapkan bisnis akan berkembang dengan mengharapkan penjualan dan keutungan
yang dihasilkan dari penjualan. Sedangkan perencanaan kedepan akan menjadikan
salah satu sumber pendapatan dari sektor pertanian yang sangat menguntungkan.
III. KESIMPULAN DAN SARAN
3.1
Kesimpulan
Strategi pemasaran minyak atsiri (Patchouli
Oil) Nilam Aceh (Pogostemon cablin Benth.), membutuhkan beberapa elemen
penting yang harus terlibat yaitu petani, penyuling, pedagang distributor dan terutama
lembaga pemerintah yang merupakan salah satu fungsi distribusi produk
diharapkan memberikan fasilitas dan layanan kemudahan dalam pemberdayaan dan
penguatan sumber permodalan, sehingga akan meningkatan keuntungan
dan kepercayaan konsumen terhadap produktifitas Nilam Aceh yang berkesinambungan.
3.2
Saran
Pelayanan jalur
distribusi produk minyak atsiri (Patchouli Oil) Nilam Aceh (Pogostemon
cablin Benth.)
masih membutuhkan perhatian serius sehingga alangkah baiknya jika penguatan
kelembagaan petani sebagai produsen, loyalitas pelanggan dan kepedulian police
pemerintah.
DAFTAR PUSTAKA
Aeker D. A.
1991. Managing Brand Equity :
Capitalizing on the Value of Brand Name. New York : The Free Press
Asnawi, R. dan M.P. Putra. 1990. Pengaruh bentuk torehan dan
zat pengatur tumbuh terhadap pertumbuhan setek nilam (Pogostemon cablin
Benth.). Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat 5(1): 46−53.
Dhalimi Asman, Angraeni, dan Hobir. 1998. Sejarah
perkembangan budidaya nilam di Indonesia. Monograf Nilam, Balai Penelitian
Tanaman Rempah dan Obat (5): 1−9.
Direktorat Jenderal Perkebunan.
2006. Nilam. Statistik Perkebunan Indonesia 2003−2005. Direktorat Jenderal
Perkebunan, Jakarta. 19 hlm
Kotler, P. 2004. Manajemen Pemasaran (Terjemahan). PT
Prenhallindo, Jakarta.
Nurjanah, N. dan T. Marwati. 1998. Penanganan bahan dan
penyulingan minyak nilam. Monograf Nilam. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan
Obat (5): 108−115.
Robin, S.R.J. 1982. Selected marker
for the essential oils of patchouli and vetiver. Tropical Product Institute,
Ministry of Overseas Development, Great Britain. 167: 17−20.
Sumarwan. U. Djunaidi. A. Aviliani. Singgih. R.
H. C. Sayono. J. A. Budidarmo. R. R. Rambe. S.
2009. Pemassaran Strategik
Untuk Pertumbuhan Perusahaan Dalam
Penciptaan Nilai Bagi Pemegang Saham.Inti Prima Promosindo. Jakart
Kami menjual minyak atsiri/ Essensial Oil murni tanpa campuran sebagai parfume, aroma terapi, dll. Tersedia:
BalasHapuswww.eterisnusantara.co.id
eterisnusantara@yahoo.com
02743009181
085729611636 (Mobile)
bagus artikelnya, semoga bermanfaat untuk semuanya... manfaat ubi jalar
BalasHapusApakah ada yang ingin kerjasama untuk export. Monggo silahkan hub saya.
BalasHapuswhats app : 085649264633
Dany.
Terima kasih.